Jatah kursi menteri dari partai koalisi pendukung kabinet pemerintahan Presiden Jokowi dengan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta sebagai dua sisi mata uang koin yang berbeda.
Setelah terpilih menjadi ketua umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto diminta segera untuk mengundurkan diri dari kursi Menteri Perindustrian di Kabinet Presiden Jokowi.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap tawaran kursi menteri oleh Presiden Jokowi. Kursi menteri akan diberikan jika Demokrat bersedia masuk dalam koalisi pemerintahan Jokowi.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap PLTU Riau-1, Idrus Marham mengundurkan diri dari kursi Menteri Sosial (Mensos). Presiden Jokowi menunjuk dan melantik politikus Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita untuk menggantikan Idrus.
Selain meloloskan 60 kader melenglang ke Senayan, Cak Imin juga berharap mendapat jatah 10 kursi Menteri periode pemerintahan selanjutnya.
Partai-partai yang meminta dan mematok jatah kursi menteri ibarat belang dan topeng yang kini terbuka
Kursi Menteri Pertanian (Mentan) untuk kalangan profesional, yaitu Andi Amran Sulaiman.
Gerindra memasrahkan keinginan kursi Menteri tersebut kepada Presiden Joko Widodo.
Partai Demokrat menyatakan siap mendukung pemerintahan Presiden Jokowi jilid II dengan tanpa tawar menawar jabatan menteri. Hal itu berbeda dengan Partai Gerindra yang menginginkan kursi menteri.
Partai Demokrat melirik kursi menteri bidang ekonomi dan kepemudaan dalam kabinet pemerintahan Presiden Jokowi. Namun, Demokrat mengikuti keinginan Presiden Jokowi.